yuniasari

Just another WordPress.com site

Total Quality Management dalam Pendidikan April 14, 2012

Filed under: TQM — yuniasari @ 10:45 pm

            Dalam dunia persaingan global yang tajam saat ini, orang banyak berbicara tentang “mutu” terutama berhubungan dengan pekerjaan yang menghasilkan produk dan/atau jasa. Suatu produk dibuat karena ada yang membutuhkan, dan kebutuhan tersebut berkembang seiring dengan tuntutan mutu penggunanya.

            Total Quality Management (TQM) atau disebut Manajemen Mutu Terpadu (MMT) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan mutu tersebut. Suatu produk dan/atau jasa dibuat sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya. Titik temunya antara harapan dan kebutuhan pelanggaran dengan hasil produk dan/atau jasa itulah yang disebut “bermutu.” Jadi ukuran bermutu tidaknya suatu produk dan/atau jasa adalah terpenuhi atau tidaknya harapan dan kebutuhan pengguna/ pelanggan. Semakin tinggi tuntutan pengguna maka semakin tinggi pula kualitas mutu tersebut.

Pengertian TQM

            TQM adalah suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, output dan pelayanan suatu organisasi. Menurut Juran dan Ishikawa, TQM adalah upaya organisasi menilai kembali cara-cara, kebiasaan, praktik, dan aktivitas yang ada dan kemudian secara inovatif memfungsikan seluruh sumber dayanya kedalam proses lintas fungsi yang mengabdi pada kepentingan klien, sehingga organisasi mampu mencapai visi  dan misinya. Pengertian lain dikemukakan oleh Santosa (1992) yang mengatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Disamping itu, Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998) menyatakan bahwa Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.

Konsep Dasar TQM

              Konsep TQM pada dasarnya adalah menekankan pada kepuasan pelanggan dan pelayanan yang bernutu. Dalam dunia pendidikan, manfaat penerapan TQM adalah perbaikan, pelayanan, penguragan biaya, dan kepuasan pelanggan.

Proses TQM

            Proses TQM bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula. TQM memperkenalkan pengembangan proses, produk dan pelayanan sebuah organisasi secara berkesinambungan, dan berusaha melibatkan semua pihak terkait.

Dalam prinsip, TQM selalu mengedepankan pada fokus pada pelanggan, keterlibatan total, pengukuran, komitmen dan perbaikan berkelanjutan dalam upaya membangun keyakinan dan nilai yang harus dimiliki oleh peserta didik, sehingga dapat dibangun sekolah yang berkualitas tinggi seperti yang diharapkan.

Sekolah diharapkan mengetahui kebutuhan pelanggannya (masyarakat) dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan kemudian mengembalikannya ke masyarakat konsumen untuk mendapatkan umpan balik yang kemudian dari umpan balik tersebut dibuat rancangan perbaikan untuk proses selanjutnya.

Dibawah disajikan gambar house of quality sebagai indikator keberhasilan dalam menciptakan mutu pendidikan:

Tahap-Tahap Pelaksanaan TQM

1. Melakukan sosialisasi

2. Mengidentifikasi tantangan nyata di sekolah.

Tantangan adalah selisih antara ketidak sesuaian antara output sekolah saat ini dan output sekolah yang diharapkan dimasa yang akan datang. Tantangan terdiri dari tantangan kualitas dan tantangan efektivitas.

3. Mengidentifikasi fungsi manajemen mutu sekolah untuk mencapai sasaran

Fungsi yang diidentifikasi adalah fungsi proses belajar mengajar beserta fungsi-fungsi pendukungnya yaitu fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, keuangan, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik sekolah, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan fungsi pengembangan fasilitas.

4. Melakukan analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran, maka analisis SWOT dilakukan tehadap keseluruhan factor dalam setiap fungsi baik faktor internal maupun eksternal.

5. Menentukan alternatif langkah pemecahan persoalan

Yakni tindakan yang diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi siap. Tindakan tersebut adalah langkah-langkah pemecahan persoalan yang merupakan tindakan mengatasi kelemahan/ancaman agar menjadi kekuatan/peluang.

6. Menyusun rencana dan program peningkatan mutu

Rencana yang dibuat harus detail dan lugas tentang aspek-asoek mutu yang ingin dicapai, kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, siapa yang harus melaksanakan, kapan dan dimana dilaksanakan, dan berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut.

7. Melaksanakan rencana peningkatan mutu

Sekolah perlu mengambil langkah proaktif untuk mewujudkan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan, kepala sekolah perlu melakukan supervise dan monitoring terhadap kegiatan-kegiatan peningkatan mutu yang dilakukan di sekolah. kepala sekoalh dapat memberikan arahan, bimbingan, dukungan, dan teguran kepada guru atau tenaga lainnya apabila terdapat kegiatan yang tidak sesuai dengan yang rencana.

8. Melakukan evaluasi pelaksanaan

Evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui sebarapa besar tingkat keberhasilan program.

Dalam melaksanakan evaluasi kepala sekolah harus mengikutsertakan seluruh komponen stakeholder sekolah agar mereka dapat ikut serta dalam memecahkan masalah dan ikut mendukung program sekolah selanjutnya.

9. Merumuskan sasaran mutu baru

Hasil evaluasi digunakan sebagai masukan untuk merumuskan sasaran selanjutnya. Dalam merumuskan sasaran, diperlukan suatu analisis yang disebut analisi SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang.

Aspek-Aspek yang Harus Diperhatikan untuk Menghasilkan TQM

             Untuk menghasilkan TQM, ada beberapa istilah yang sering ditemui didalam TQM, yaitu Quality, Quality Control, Quality Assurance, Total Quality Control dan Total Quality Management.

– Quality Control adalah system dimana kualitas produk/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi konsumen dihasilkan dari proses proses produksi yang ekonomis.

– Quality Assurance adalah jaminan mutu suatu produk sehingga konsumen dapat membeli produk dengan yakin dan percaya, serta menggunakan produk tersebut untuk jangka waktu tertentu.

Sumber Referensi:

Widodo, Suparno Eko. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Nawawi, Hadani. 2005. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1656:manajemen-mutu-terpadu&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210

http://www.uns.ac.id/data/0022.pdf